Monday, April 28, 2014
tulisan 1
HENING
Oleh Jessica Tanya
Hening itu aku
Kawanku dan rumahku
Entah pagi menyingsing dan malam yang larut
Hening tetap bersamaku
Tiada yang duduk disampingku
Menyaksikan tangis jiwaku
Menyaksikan tawa riangku
Alam membisu
Angin berhembus
Namun, hening tetap menderu
Pagi itu hening
Aku bernyanyi bersama mentari
Biar orang tiada peduli
Biar hati tiada mengerti
Semua pergi mengejar detik
Aku membisu didalam hening
Siang itu hening
Aku melangkah bermandi letih
Demi meraih mimpi di langit
Aku si pemimpi kecil tiada arti
Begitu kata orang besar menyayat hati
Biar pergi membawa diri
Biar pulang membawa tangis
Biar pulang membawa medali
Tetaplah hening menanti lagi
Sore itu hening
Angkasa berselimut senja harmoni
Duduklah aku di ruang sepi
Tatapan kosong tiada arti
Mentari perlahan menuju peraduan lagi
Menerbenamkan berkas-berkas menyayat hati
Tapi hening tetap ada disini
Malam itu hening
Bintang kecil berkelip-kelip
Bulan cantik bulat berseri
Aku bernyanyi, hati menangis
Bagai pengemis tiada saudari
Hening oh hening..
Sampai kapan kan berakhir?
Sukma menangis seribu kali
Suka ada,hening pula
Duka ada,hening berada
Hening tak mengenal siapa
Tak peduli kapan
Tak mengerti mengapa
Tak bertanya dimana
Hening itu kawan belakang
Menyadarkan insani pada yang Esa
Dalam hening Tuhan menyapa
Dengan senyum kasih dapatkah kau lihat?
Dengan hembusan angin bersuara
Dapatkah kau dengar?
Diruang hening berdoalah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment