110.KOMUNIKASI
PERSUASIF
Komunikasi persuasif ini dapat
dipergunakan dalam komunikasi politik. Yang dikehendaki dalam komunikasi
persuasif adalah perubahan perilaku, keyakinan, dan sikap yang lebih mantap
seolah-olah perubahan tersebut bukan atas kehendak komunikator akan tetapi
justru atas kehendak komunikan sendiri. Persuasi yaitu menggunakan informasi
tentang situasi psikologis dan sosiologis serta kebudayaan dari komunikan,
untuk mempengaruhinya, dan mencapai perwujudan dari apa yang diinginkan oleh
message Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar komunikasi kita menjadi
persuasif atau bisa mempengaruhi orang lain.
Komunikasi adalah suatu aspek
kehidupan manusia yang paling mendasar, penting, dan kompleks. Kehidupan
sehari-hari kita sangat dipengaruhi oleh komunikasi kita sendiri dengan orang
lain, bahkan oleh pesan yang berasal dari orang yang kita tidak tahu (we
can not not communication).
Karena
ke-kompleks-an komunikasi, maka Little John mengatakan, komunikasi adalah
sesuatu yang sulit untuk didefinisikan. Sementara itu, menurut ensiklopedia
bebas berbahasa Indonesia, komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan
(ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain, agar terjadi saling
mempengaruhi di antara keduanya.
Dalam proses
komunikasi, ada lima elemen dasar yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dengan
istilah “Who Says What in Which Channel to Whom with What Effect”.
Kelima elemen dasar tersebut adalah Who (sumber atau komunikator), Says
What (pesan), in Which Channel (Saluran), to Whom
(Penerima), with What Effect (Efek atau dampak). Lima elemen dasar
dari komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Laswell di atas akan bisa membantu
para komunikator dalam menjalankan tugas mulianya.
Berhasil
tidaknya suatu komunikasi tergantung dari kelima elemen dasar tersebut.
Bagaimana komunikator bisa mempengaruhi komunikannya, sehingga bisa bertindak
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator, bahkan bisa merubah sikap
dan perilaku dari komunikan tersebut. Namun, komunikator, pesan, saluran yang
bagaimana yang akan bisa merubah sikap dan perilaku komunikan, serta perubahan
yang bagaimana yang diharapkan harus menjadi perhatian sangat besar bagi kita
semua.
Dalam ilmu komunikasi, kita mengenal
adanya komunikasi persuasif, yaitu komunikasi yang bersifat mempengaruhi
audience atau komunikannya, sehingga bertindak sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh komunikator. Menurut K. Andeerson, komunikasi ersuasive
didefinisikan sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai tujuan mengubah
keyakinan, sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui transmisi
beberapa pesan. Sedangkan menurut R. Bostrom bahwa komunikasi persuasif adalah
perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah, memodifikasi atau membentuk respon
(sikap atau perilaku) dari penerima.
No comments:
Post a Comment