63.PENGORGANISASIAN
BELAJAR
“
Inti organisasi belajar adalah kemampuan organisasi untuk memanfaatkan
kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang
akan menyempurnakan organisasi ” (Nancy Dixon, 1994)[1]
“
Organisasi di mana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan
kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana
pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok
diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus-menerus belajar
mempelajari (learning to learn)
sesuatu secara bersama” (Peter Senge, 1990)[2]
”Organisasi
belajar adalah organisasi yang mampu melaksanakan proses transformasi
pengetahuan secara siklikal-berkelanjutan, dari pengetahuan pekerja sebagai
hasil belajar mandiri menjadi pengetahuan organisasi sebagai hasil belajar
organisasional, untuk menumbuh kembangkan modal organisasi”. (diana siregar,
ITB)
Beberapa
pokok pikiran penting yang mencirikan organisasi belajar adalah :
- Adaptif pada lingkungan eksternal
- Terus-menerus meningkatkan kapabilitas untuk berubah
- Mengembangkan kemampuan belajar secara individual dan kolektif
- Menggunakan hasil belajar untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Proses belajar tim/organisasi akan efektif
jika para pekerja mampu melakukan proses belajar mandiri-yang merupakan proses
yang dilalui oleh setiap pekerja untuk meningkatkan kualitas kompetensi
individualnya-kemudian dilanjutkan dengan proses transformasi pengetahuan para
pekerja menjadi pengetahuan organisasi.
Jadi, menurut pendapat saya organisasi belajar
adalah kemampuan suatu organisasi untuk
meningkatkan kualitas kinerja para anggotanya agar dapat secara terus menerus
belajar dan mengembangkan potensinya di tempat dimana dia bernaung. segi
berpikir sistematik (systems thinking), penguasaan pribadi (personal mastery),
model mental (mental models), dan membangun visi bersama (building shared
vision) sangatlah penting dalam organisasi belajar.
No comments:
Post a Comment