Tuesday, January 8, 2013

tugas 83-gambaran umum manajemen


83.GAMBARAN UMUM MANAJEMEN ENERGI
anajemen Energi ? Apa itu manajemen energi ? Mungkin itu merupakan salah satu dari sekian banyak pertanyaan yang akan melayang dalam otak dan pikiran kita ketika pertama kali mendengar kata itu. Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen energi adalah kegiatan pengelolaan energi yang meliputi pemantauan, pencatatan, pengukuran, akuntansi, penetapan target dan rekomendasi tindak lanjut.
Di tengah krisis global yang melanda bangsa, baik itu krisis ekonomi, krisis moral, maupun krisis energi, kita sebagai suatu bangsa masih saja bersikap boros. Kita masih boros mengkonsumsi energi listrik maupun energi bahan bakar minyak dan gas. Dan untuk itu , kita sebagai suatu bangsa diharapkan mampu menggunakan dan memanfaatkan energi tersebut secara efisien. Efisiensi energi sendiri merupakan perbandingan antara masukan (input) energi dengan keluaran (output) dari manfaat penggunaan energi tersebut. Peningkatan efisiensi energi dapat mengurangi biaya dan meningkatkan daya saing perusahaan.
Manajemen energi bagi sebuah perusahaan dapat mendatangkan keuntungan pada sektor financial maupun sektor lingkungan. Dari sektor lingkungan sendiri, manajemen energi dapat membantu memerangi global warming. Dengan sedikit mengkonsumsi energi berarti mengurangi polusi termal dan penggunaan air pendingin, yang intinya dapat meninngkatkan kualitas lingkungan. Sebagai mana yang kita tahu bahwa, sumber utama (pembakaran bahan bakar fosil atau kegiatan manusia yang berkaitan dengan penggunaan energy) pemanasan global dapat mengkhawatirrkan masyrakat yang ada di bumi saat ini.
Manfaat manajemen energi :
- Mencapai target Efisiensi Energi yang ditetapkan
- Menurunkan Spesifik Energi & Intensitas Energi
- Konsumsi Energi / Unit Produk
- Konsumsi Energi / Pendapatan Usaha
- Menjaga kesinambungan program Konservasi Energi
- Mengantisipasi Perubahan & Resiko Usaha
- Menjaga keseimbangan kepentingan Stake-Holder, Konsumen, Pemegang Saham, Karyawan, Direksi, Pemerintah
- Melestarikan Lingkungan
Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.
Di bawah ini akan dijelaskan arti definisi atau pengertian masing-masing fungsi manajemen - POLC :
1. Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
4. Fungsi Pengendalian / Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
Manajemen energi di tanah air selama ini lebih memprioritaskan pada bagaimana menyediakan energi atau memperluas akses terhadap energi kepada masyarakat. Hal ini diwujudkan antara lain melalui peningkatan eksploitasi bahan bakar fosil atau pembangunan listrik perdesaan. Konsumsi energi sendiri bertumbuh dengan pesat, dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi. Ini diakibatkan karena permintaan pasokan energi yang semakin hari semakin meningkat.
Salah satu faktor yang menyebabkan konservasi tidak berkembang di Indonesia adalah pandangan dari kalangan masyarakat bahwa Indonesia adalah Negara yang di anugrahi akan kekayaan alam serta sumber daya alam yang berlimpah, sehingga menggunakan energi secara hemat adalah bukan suatu keharusan. Kerugian karena tidak menerapkan program konservasi energi, sebenarnya sudah di rasakan di tanah air. Salah satu contohnya pada saat krisis BBM Nasional yang tidak sehat (“subsidi BBM”, penyeludupan, pengoplosan, serta biaya politik yang ditimbulkannya). Konservasi energi tidak selalu berarti penggunaan energi yang sesedikit mungkin, akan tetapi adalah pengeluaran biaya untuk konsumsi energi yang serendah mungkin. Bagaimana cara untuk memperoleh hal ini diberikan dalam petunjuk-petunjuk yang diberikan gratis kepada berbagai sektor pemakai energi.
Berikut ini faktor yang menyebabkan penghambat penghematan energi yaitu :
- Waktu dan Uang
- Belum adanya aksi sebagai wujud komitmen dari Manajemen
- Perilaku dengan paradigma energi masih murah dan berlimpah
- Penghematan sifatnya; bukan direncanakan / sebagai siklus
- Pengambilan keputusan belum menggunakan faktor yang dominan
Rugi-rugi (losses) dalam pengusahaan listrik nasional dapat ditekan bila kesadaran melakukan efisiensi dan konservasi energi telah berkembang di kalangan masyarakat dan perusahaan listrik itu sendiri. Banyak industri dapat menekan biaya produksi mereka bila perhatian mengenai bagaimana dapat menggunakan energi secara hemat dipraktekkan dalam kegiatan industri sehari-hari.

No comments:

Post a Comment