Tuesday, January 8, 2013

tugas 75-gambaran umum manajemen


75.GAMBARAN UMUM MANAJEMEN ILMIAH
Manajemen Ilmiah
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Aliran manajemen ilmiah (scientific management) ditandai kontribusi-kontribus dari Frederick W. taylor, Frank dan Lillian Gilbreth, Henry L. Gantt, dan Harrington Emerson yang akan diuraikan satu persatu.

Frederick W.Taylor (1856-1915)
Manajemen ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor sekitar tahun 1900-an. Karena karyanya tersebut, Taylor disebut sebagai "Bapak Manajemen Ilmiah". Dalam buku-buku literatur, manajemen ilmiah sering diartikan berbeda. Arti pertama, manajemen ilmial merupakan penerapan metoda ilmiah pada studi, analisa, dan pemecahan masalah-masalah organisasi, Sedangkan arti kedua, manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme-mekanisme atau teknik-teknik - "a bag of tricks" - untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.

Taylor menuangkan gagasannya dalam tiga judul makalah, yaitu Shop Management, The Principle of Scientific Management, and Testimony Before the Spesial House Committee yang dirangkum dalam sebuah buku yang berjudul Scientific Management. Taylor telah memberikan prinsip-prinsip dasar (filsafat) penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya untuk mencapai efisiensi. Empat prinsip dasar tersebut adalah :

1. Pengembangan metoda-metoda ilmiah dalam manajemen, agar, sebagai contoh, metoda yang paling baik untuk pelaksanaan setiap pekerjaan dapat ditentukan.
2. Seleksi ilmiah untuk karyawan, agar setiap karyawan dapat diberikan tanggung jawab atas sesuatu tugas sesuai dengan kemampuannya.
3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan.
4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.

Sedangkan mekanisme dan teknik-teknik yang dikembangkan Taylor untuk melaksanakan prinsip-prinsip dasar di atas, antara lain studi gerak dan waktu, pengawasan fungsional (functional foremanship), sistem upah per-potong diferensial, prinsip pengecualian, kartu instruksi, pembelian dengan spesifikasi, dan standardisasi pekerjaan, peralatan, serta tenaga kerja. Manfaat yang didapat dari pengembangan teknik-teknik manajemen ilmiah ini tampak pada perkembangan teknik-teknik riset operasi, simulasi, otomasi, dan sebagainya dalam memecahkan masalah-masalah manajemen.

Frank dan Lillian Gilbreth (1868-1924 dan 1878-1972
Konstributor utama kedua dalam aliran manajemen ilmiah adalah pasangan suami istri Frank Bunker Gilbreth dan Lillian Gilbreth. Frank adalah seorang pelopor pengembangan studi gerak dan waktu, menciptakan berbagai teknik manajemen yang diilhami Taylor. Dia sangat tertarik terhadap masalah efisiensi, terutama untuk menemukan "cara terbaik pengerjaan suatu tugas".

Sedangkan Lillian Gilbreth lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalan kerja seperti seleksi, penempatan dan latihan personalia. Dia mengemukakan gagasannya dalam buku yang berjudul The Psychology of Management. Baginya, manajemen ilmiah mempunyai satu tujuan akhir, yaitu membantu para karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai makhluk hidup.

Henry L. gantt (1861-1919)
Seperty Taylor, Henry L. Gantt mengemukakan gagasan-gagasan, yaitu :
1. Kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen
2. Seleksi ilmiah tenaga kerja
3. Sistem insentif (bonus) untuk merangsang produktivitas
4. Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci

Konstribusinya yang terbesar adalah penggunaan metoda grafik, yang dikenal sebagai "bagan Gantt" (Gantt Chart), untuk perencanaan, koordinasi, dan pengawasan produksi. Teknik-teknik scheduling modern dikembangkan atas dasar metoda scheduling produksi dari Gantt.

Harrington Emerson (1853-1931)
Pemborosan dan ketidakefisienan adalah masalah-masalah yang dilihat Emerson sebagai penyakit sistem industri. Oleh sebab itu, Emerson mengemukakan 12 (dua belas) prinsip-prinsip efisiensi yang sangat terkenal, yang secara ringkas adalah sebagai berikut :

1. Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas
2. Kegiatan yang dilakukan masuk akal
3. Adanya staf yang cakap
4. Disiplin
5. Balas jasa yang adil
6. Laporan-laporan yang terpercaya, segera, akurat, dan ajeg -sitem informasi dan akuntansi.
7. Pemberian perintah - perencanaan dan pengurutan kerja.
8. Adanya standar-standar dan skedul-skedul - metoda dan waktu setiap kegiatan
9. Kondisi yang distandardisasi
10. Operasi yang distandardisasi
11. Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar
12. Balas jasa efisiensi - rencana insentif

No comments:

Post a Comment